barangkali harus segera kucari pisau agar tak lagi berleleran anggur merahmu pada mataku
sudah sedemikian mengembun kaca-kaca di sebelah balkon tua itu,seperti selama ini kau tahu
sudutku mulai lupa,di mana letak kursi dan meja
jariku masih mencari apa warna pisau dan belati
di mana pisau,yang pernah kuasah senja itu
ketika warna sudah terbelah sejak semula
bahkan menderakan tipis dedaunan mendesing di pelupuk sia-siaku
sementara anggurmu telah menanti denting sloki kelima
ting
satu nyawa kau janjikan lebur dalam sisa senja yang mengerak
padam dan lenyap
ting
mata penaung purbaku kering dilukai waktu berisik di sisa malammu
kau hanya tertegun menggenapi melati
bukan krissant yang kujanjikan tak pernah kembali
ting
tak pernah menanti masa ketika tak jua kukenali segala apa
satu warna,dua warna
hitam abu tua
ting
pada nada petikmu kutakar seberapa lama detik mengerti
bahwa tak sedikitpun senja ini menelikungmu atau menahanmu berlama-lama
di dermaga
ting
selalu ada langkah yang membebaskanmu berlari
selama jauh itu adalah dekat
dan dekatmu senantiasa sewarna kematian
aku tertegun mendapati engkau tinggal keping
suatu senja,begitu sendu kutatap guguran sakura
Saturday, June 30, 2012
Sunday, June 24, 2012
Kelopak 31: Sakura
menatap engkau menaung langit
ada semerbak menjelma
putih
putih segala terasa :
Sakura
ada semerbak menjelma
putih
putih segala terasa :
Sakura
Sunday, June 17, 2012
Kelopak 30: Daun Kering di Atas Meja
aku menemukanmu,
ketika duka menyerap basahmu di bawah pelupuk
kerontang menggersang
meja itu bulat,seperti selalu
kakinya timpang menopang rasa
tepinya sibuk menghitung usia
lalu,kau terlempar dari jendela
mengendap-endap,menyergap pelitur yang bercecer
ketika duka menyerap basahmu di bawah pelupuk
kerontang menggersang
meja itu bulat,seperti selalu
kakinya timpang menopang rasa
tepinya sibuk menghitung usia
lalu,kau terlempar dari jendela
mengendap-endap,menyergap pelitur yang bercecer
Saturday, June 16, 2012
Kelopak 29: Andai
: Sendu Senja Sakura
sesekali aku ingin menjadi bayangan
hitamnya yang pekat tak pudar karena hujan dan garang mentari
pun tak lari saat matahari bersembunyi
seperti kau dan kepedihan itu
seperti kau dan bayanganmu
tak sekalipun kalian saling menginjak,bukan?
maka kenanglah,sepahit apapun kenangan itu
sebab ketika kau telah tiada,ia hanya akan hidup dalam kenangan orang lain...
dan aku pun akan menjadi bayangan itu
senantiasa menemani ke mana kau pergi
tanpa kau tahu
tanpa perlu kau sadari
karena aku selalu mengerti
hitam memang warna bayangan ini
sesekali aku ingin menjadi bayangan
hitamnya yang pekat tak pudar karena hujan dan garang mentari
pun tak lari saat matahari bersembunyi
seperti kau dan kepedihan itu
seperti kau dan bayanganmu
tak sekalipun kalian saling menginjak,bukan?
maka kenanglah,sepahit apapun kenangan itu
sebab ketika kau telah tiada,ia hanya akan hidup dalam kenangan orang lain...
dan aku pun akan menjadi bayangan itu
senantiasa menemani ke mana kau pergi
tanpa kau tahu
tanpa perlu kau sadari
karena aku selalu mengerti
hitam memang warna bayangan ini
Monday, June 11, 2012
Kelopak 28: Aku Masih Senja,Sakura
:(masih) Sendu
aku menantimu di kelokan selepas masjid,Sakura
seperti janjimu dulu,ketika kau petikkan tangkai-tangkai krissant untukku
sekedar memenuhi waktu lantaran terlalu sibuk kita tersipu
sementara kata mengambang seperti udara
senja sama pula yang kuantar seorang diri
tanpa gempita rindu
tanpa rinai sakuramu,Sakura
aku pilu,tanpa pernah kau menjeda waktu
bayang-bayang tak pernah tertangkap
hanya gelap,Sakura
saljumu datang terlalu pagi
aku menantimu di kelokan selepas masjid,Sakura
seperti janjimu dulu,ketika kau petikkan tangkai-tangkai krissant untukku
sekedar memenuhi waktu lantaran terlalu sibuk kita tersipu
sementara kata mengambang seperti udara
senja sama pula yang kuantar seorang diri
tanpa gempita rindu
tanpa rinai sakuramu,Sakura
aku pilu,tanpa pernah kau menjeda waktu
bayang-bayang tak pernah tertangkap
hanya gelap,Sakura
saljumu datang terlalu pagi
Thursday, June 7, 2012
Kelopak 27: Malammu
ini yang kulukai dari mata
simpul mengapa
lat kemana
buta
buta aku menata mata
pilu
lunas aku digadai waktu
satu malammu
satu pahit kutenggak bersama rindu
satu getir kutelan bersam wajahmu
tunggu,tusukkan belati itu
nyawaku masih mengotori resahmu,bukan?
atau,bakar saja aku hingga jelaga
tawar itu menunggu
simpul mengapa
lat kemana
buta
buta aku menata mata
pilu
lunas aku digadai waktu
satu malammu
satu pahit kutenggak bersama rindu
satu getir kutelan bersam wajahmu
tunggu,tusukkan belati itu
nyawaku masih mengotori resahmu,bukan?
atau,bakar saja aku hingga jelaga
tawar itu menunggu
Subscribe to:
Posts (Atom)