setengah duabelas masih kurang bermenit-menit
gerimis,dan aku meringis miris
menderas lagi,kak
entah henti atau lari
gerimis kakak,bukan syahdu sesore itu
yang madu,ketika berlari di ujung jari itu
yang malu,ketika basah di daun kelabu
letih kak,batu-batu melara aku
perih kak,perciknya melarung aku
terus,lalu dan lagi
sungguh kak,ketika sekat itu mengaku rindu
Thursday, April 12, 2012
Tuesday, April 10, 2012
Kelopak 22: Empat,Tiga,dan Satu
: masih bukan ?
ini aku
ini pula aku
tidak kita yang aku
selalu
aku
kamu
kita :
aku
ini aku
ini pula aku
tidak kita yang aku
selalu
aku
kamu
kita :
aku
Sunday, April 8, 2012
Kelopak 21: Ini Untukmu,Jinggaku
kau hadir lagi,jingga
ketika aku tak tahu itu hitam atau abu-abu
ketika merah tertatap biru di aku
ada apa ?
masihkah rintik menggericiki engkau ?
mengapa bulan tak lebih setia dari engkau ?
aku tak berlalu,jingga
hanya mencari tepi yang tak pernah membuatku terpinggir
hanya menemu luka yang kemarin tak sempat terpikir
karena entah,terlalu penat mata untuk sekedar mengejamu,sepatah saja
maaf,jingga,aku berbohong padamu
tak pernah kukata bahwa petir itu menyakitiku
tak pernah kuutarakan bahwa aku tak jauh darimu
di sini,jingga,sudut tempat rintik membasahi mataku,mata kita
tak apa,jingga
aku tak pernah sungguh mengenalmu ternyata
pun,sedekat urat ini
tak pernah,jingga
hanya bisingku sendiri
yang mengosongkanku untuk sejenak mengakhiri
cukuplah untuk ini,jingga
aku tahu,ini bukan apa yang pernah kau tahu dariku
ini adalah aku yang tak tahu menjadi aku
jingga,maafkan aku :
bolehkah aku menggantimu menjadi ungu ?
ketika aku tak tahu itu hitam atau abu-abu
ketika merah tertatap biru di aku
ada apa ?
masihkah rintik menggericiki engkau ?
mengapa bulan tak lebih setia dari engkau ?
aku tak berlalu,jingga
hanya mencari tepi yang tak pernah membuatku terpinggir
hanya menemu luka yang kemarin tak sempat terpikir
karena entah,terlalu penat mata untuk sekedar mengejamu,sepatah saja
maaf,jingga,aku berbohong padamu
tak pernah kukata bahwa petir itu menyakitiku
tak pernah kuutarakan bahwa aku tak jauh darimu
di sini,jingga,sudut tempat rintik membasahi mataku,mata kita
tak apa,jingga
aku tak pernah sungguh mengenalmu ternyata
pun,sedekat urat ini
tak pernah,jingga
hanya bisingku sendiri
yang mengosongkanku untuk sejenak mengakhiri
cukuplah untuk ini,jingga
aku tahu,ini bukan apa yang pernah kau tahu dariku
ini adalah aku yang tak tahu menjadi aku
jingga,maafkan aku :
bolehkah aku menggantimu menjadi ungu ?
Monday, April 2, 2012
Kelopak 20: Menemu Penat
: kamu
kembali menatapmu dalam raga berbeda
tak mampu membuang ?
tak bisakah menguar,lantas kau beraikan aku dari asapmu ?
penat,sungguh lunas menyita aku
dan maaf,lagi aku menebar lima yang sama
berderik tak untuk lenyap
kembali menatapmu dalam raga berbeda
tak mampu membuang ?
tak bisakah menguar,lantas kau beraikan aku dari asapmu ?
penat,sungguh lunas menyita aku
dan maaf,lagi aku menebar lima yang sama
berderik tak untuk lenyap
Subscribe to:
Posts (Atom)