Thursday, April 12, 2012

Kelopak 23: Basah di Halaman

setengah duabelas masih kurang bermenit-menit
gerimis,dan aku meringis miris
menderas lagi,kak
entah henti atau lari 

gerimis kakak,bukan syahdu sesore itu
yang madu,ketika berlari di ujung jari itu
yang malu,ketika basah di daun kelabu

letih kak,batu-batu melara aku
perih kak,perciknya melarung aku
terus,lalu dan lagi
sungguh kak,ketika sekat itu mengaku rindu

Tuesday, April 10, 2012

Kelopak 22: Empat,Tiga,dan Satu

                        : masih bukan ?

ini aku
ini pula aku
tidak kita yang aku
selalu
aku
kamu
kita :
aku

Sunday, April 8, 2012

Kelopak 21: Ini Untukmu,Jinggaku

kau hadir lagi,jingga
ketika aku tak tahu itu hitam atau abu-abu
ketika merah tertatap biru di aku
ada apa ?
masihkah rintik menggericiki engkau ?
mengapa bulan tak lebih setia dari engkau ?

aku tak berlalu,jingga
hanya mencari tepi yang tak pernah membuatku terpinggir
hanya menemu luka yang kemarin tak sempat terpikir
karena entah,terlalu penat mata untuk sekedar mengejamu,sepatah saja

maaf,jingga,aku berbohong padamu
tak pernah kukata bahwa petir itu menyakitiku
tak pernah kuutarakan bahwa aku tak jauh darimu
di sini,jingga,sudut tempat rintik membasahi mataku,mata kita

tak apa,jingga
aku tak pernah sungguh mengenalmu ternyata
pun,sedekat urat ini
tak pernah,jingga
hanya bisingku sendiri
yang mengosongkanku untuk sejenak mengakhiri

cukuplah untuk ini,jingga
aku tahu,ini bukan apa yang pernah kau tahu dariku
ini adalah aku yang  tak tahu menjadi aku

jingga,maafkan aku :
bolehkah aku menggantimu menjadi ungu ?

Monday, April 2, 2012

Kelopak 20: Menemu Penat

                  : kamu

kembali menatapmu dalam raga berbeda
tak mampu membuang ?
tak bisakah menguar,lantas kau beraikan aku dari asapmu ?
penat,sungguh lunas menyita aku
dan maaf,lagi aku menebar lima yang sama
berderik tak untuk lenyap