setengah duabelas masih kurang bermenit-menit
gerimis,dan aku meringis miris
menderas lagi,kak
entah henti atau lari
gerimis kakak,bukan syahdu sesore itu
yang madu,ketika berlari di ujung jari itu
yang malu,ketika basah di daun kelabu
letih kak,batu-batu melara aku
perih kak,perciknya melarung aku
terus,lalu dan lagi
sungguh kak,ketika sekat itu mengaku rindu
No comments:
Post a Comment