kau hadir lagi,jingga
ketika aku tak tahu itu hitam atau abu-abu
ketika merah tertatap biru di aku
ada apa ?
masihkah rintik menggericiki engkau ?
mengapa bulan tak lebih setia dari engkau ?
aku tak berlalu,jingga
hanya mencari tepi yang tak pernah membuatku terpinggir
hanya menemu luka yang kemarin tak sempat terpikir
karena entah,terlalu penat mata untuk sekedar mengejamu,sepatah saja
maaf,jingga,aku berbohong padamu
tak pernah kukata bahwa petir itu menyakitiku
tak pernah kuutarakan bahwa aku tak jauh darimu
di sini,jingga,sudut tempat rintik membasahi mataku,mata kita
tak apa,jingga
aku tak pernah sungguh mengenalmu ternyata
pun,sedekat urat ini
tak pernah,jingga
hanya bisingku sendiri
yang mengosongkanku untuk sejenak mengakhiri
cukuplah untuk ini,jingga
aku tahu,ini bukan apa yang pernah kau tahu dariku
ini adalah aku yang tak tahu menjadi aku
jingga,maafkan aku :
bolehkah aku menggantimu menjadi ungu ?
No comments:
Post a Comment