Sunday, January 29, 2012

Kelopak 3: Coretan Kekosongan


ah,datang lagi,,
tak bosankah kau menghampiri ?
sementara hanya kusut dan kusut saja yang tersirat,,
enyahlah!


mimpi yang tercipta tanpa lelap,
riuh yang muncul dalam senyap,
semerbak yang merona ketika pengap,
menyergap,
meruap,
menggeriap,
mengerjap
mulai lagi,melangkahi nol,
melenyapkan kosong,
apa,apalagi yang patah..??
satu ?
dua ?
meratap dan meratap,
lantas hening dan terbekap.
lenyap
potong satu hati
simpan dalam mimpi
mimpi tentang diri
yang tlah disakiti
matilah rasa
hancurlah raga
buat dunia ini tak banyak tanya !!
aku adalah ini
bukan itu dan atau
bukan maka lalu ketika
jadi bila akan aku ini
ada ketika itu kau
aku itu ini
kau ini aku
ketika aku kau itu ini
lalu aku ini kau
maka kau aku
haha,
malam,menertawakan malam
kepedihan dan kesakitan
mengapa masih di sana ??
bunuh saja detak itu
tak lantas kau merona bukan, ada atau lenyap
lagi dan lagi
terpuruk dalam kekalutan sendiri
tegar dan tegar
namun akhirnya luruh dan terbakar
ingin lari dan kembali
terus sadar dan mengejar
tapi lemah
kalah
musnah
aku tidak mau mengakui ini..
tapi mengapa masih dan ada ?
14 Januari
mengapa setiap apa harus bagaimana,ibu?
lalu kapan aku mengeja siapa?
dan di mana aku akhirnya mengangan apa ??
Aku menerabas rintik malam ini,ibu
membuang apa yang rasa..
melepas rasa yang papa,
sungguh,bukan tak tertanggungkan lagi ini.
namun makna tak lagi meraja atas kata
perih itu datang,ibu
ketika sekat membentang tanpa jarak
dan air itu kembali,ibu,
ketika aku menatap rintik sore itu
aku menari dengannya
luruh olehnya
damai di peluknya,
tapi tidak,ibu,
ketika sekat itu bernama rindu
ambil,ambillah segalanya,
tapi jangan dia,
melihatnya pergi,
hanya menyisakan abu
gelap lagi,
baru selangkah aku menepikan awan,
baru jemari ini menggoreskan angan
sekarang harus terlenyapkan begitu saja
lantas,kapan aku harus memulai lagi
jika sebuah kenangan datang hanya untuk mencipta luka baru,pantaskah ia selalu dinanti..??
datang bersama bias tanpa suara,sementara aku tersengal melarung segala,
akhirnya hanya patah
remuk
lenyap
sepotong kenangan kau sajikan malam ini,
ditemani secangkir rindu nan pekat,
kala aku risau,kububuhkan sedikit kesabaran ke dalamnya,
lalu kuaduk dengan nurani yang pias,
agar kealpaan yang pernah menyesak,
terbuang lunas tanpa bekas
aku hanya tahu apa yang kutahu,
sementar apa yang kau tahu,tak pernah setahu apa yang tak kutahu
sekali lagi,aku harus bangkit kembali
merekat mozaik lama keping memori
meretas jejak-jejak berbekas
melukis angan tanpa batas...

kutunggu sambut jemarimu,kawan
hanya mampu meminta,
ketika makna lenyap atas kata,,

maaf,,
kutemukan dirimu,tenggelam dalam topeng itu,,,
mereka di sana, mengeja dunia,
sementara kau kian melayu,
bila aku muncul tanpa mereka,
namun kau hanya hening seiring hujan menerpa senja,

lalu,aku harus mengejamu dengan apa ??
aku akan kembali,
menegatifkan mereka dan kebusukan yang mengakar dalam batok-batok itu

aku akan kembali untukmu,manusia inspirasiku
tak perlu ada bila hanya lara
nikmati itu kini
namun bila harus ada,adalah
bukan ketika
jangan ragu,bila itu harus untukmu,
tak ada tanya pada luka,
bukankah selamanya ia di sana ??

No comments:

Post a Comment